PDM Kabupaten Rejang Lebong - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kabupaten Rejang Lebong
.: Home > Artikel

Homepage

Anak Panah Muhammadiyah Bengkulu dari Prambanan

.: Home > Artikel > PDM
19 Januari 2016 03:51 WIB
Dibaca: 2445
Penulis :

H. Djalal Suyuthi  

 

Djalal Suyuthi, lahir pada 15 Agustus 1921 di Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam usia remaja (20 tahun), sebagai anak panah Muhammadiyah, bertugas di Bengkulu. Pertamakali di Kota Curup, ibukota Kabupaten Rejanglebong. Sebelum bertugas di Bengkulu, semasa kanak-kanak, daia menimba ilmu dan pendidikan ala Barat, yaitu di HIS dan MULO. Sehingga dia bisa berbahasa Inggris dan Belanda. Mungkin, karena sejak mudanya sudah mempunyai gairah beragama atau karena orang tuanya seorang haji, yakni HM Saleh, dia melanjutkan belajar di Madrasah Muballighin III Muhammadiyah Yogyakarta. Sambil mengaji tafsir dan Hadits pada KHM Amir,Kotagede,Yogyakarta. Karena itu, ilmu agamanya cukup dalam.

            Setibanya di Bengkulu, Djalal Suyuthi terus menjadi aktivis Persyarikatan Muhammadiyah dan menjadi anggota Muhammadiyah Cabang Curup dengan Stb No. 20645. Selanjutnya secara terus menerus aktif dalam kepengurusan Muhammadiyah. Pada tahun 1945-1950, dia menjadi Sekretaris Konsul PB Muhammadiyah Bengkulu. Tahun 1950-1956 Wakil Ketua PDM Karesidenan Bengkulu. Tahun 1956-1974, Ketua PDM Karesidenan/PWM Propinsi Bengkulu. Tahun 1974-1977 Wakil Ketua PWM Propinsi Bengkulu.

            Ketika pindah ke Curup, sambil mengurusi sebuah hotel warisan mertuanya, HM Amin, pada tahun 1984-1986 dia menjadi Ketua PCM Curup. Sebagai seorang yang luas ilmu agamanya, di saat terakhir sampai akhir hayatnya, dia menjadi anggota Majelis Tarjih. Karena keanggotaannya di Majelis Tarjih itu, Djalal Suyuthi pernah mengikuti Muktamar Tarjih Muhammadiyah di Pencongan, Wiradesa, Pekalongan, Muktamar Tarjih Muhammadiyah di Klaten dan sempat menghadiri Muktamar Tarjih Muhammadiyah di Malang.

            Sejak tahun 1950 sampai 1986, dia menjadi anggota Tanwir dari PWM Bengkulu. Karena itu, pada setiap Muktamar Muhammadiyah dan sidang Tanwir, senantiasa hadir mewakili PWM Bengkulu. Karena itu, dia mengenal dengan baik Voorzitter (Ketua) PB/PP Muhammadiyah sejak KH Mas Mansur, Ki Bagus Hadikusumo, AR St Mansur, HM Junus Anis, KH Ahmad Badawi, KH Faqih Usman dan H AR Fachruddin.

            Sejak datang di Bengkulu, Djalal Suyuthi langsung aktif dalam amal usaha Muhammadiyah. Khususnya dalam bidang perguruan-pendidikan Muhammadiyah. Dari tahun 1941-1943, dia menjadi Kepala SD/Wustha Muhammadiyah di Cabang Simpang Tiga, Bengkulu. Pada tahun 1943-1945 menjadi Kepala SDM/guru Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah, Jln. KHA Dahlan Bengkulu. Tahun 1945-1965 menjadi Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Bengkulu. Dan tahun 1970-1973 menjadi dosen di STKIP Muhammadiyah Bengkulu. Dan ketika menetap di Curup tahun 1983-1984,dia menjadi Kepala SMA Muhammadiyah Curup. Terakhir tahun 1986, menjadi Pembantu Direktur IV STKIP Muhammadiyah Bengkulu.

            Disamping aktif dalam kepengurusan dan amal usaha Muhammadiyah,  Djalal Suyuthi yang mempunyai hubungan luas dengan masyarakat, juga aktif dalam organisasi lain. Yaitu, menjadi Ketua MUI Propinsi Bengkulu, Wakil Ketua Musyawarah Perguruan Swasta (MPS) Propinsi Bengkulu dan Penasehat Yayasan Semarak Bengkulu yang mengelola Universitas Semarak Bengkulu.

            Di bidang politik dan pemerintahanpun, dia memegang peranan penting. Sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia 1945, dia pertama kali pada tahun 1945-1946 menjadi anggota BP KNI Karesidenan Bengkulu, sebagai wakil Masjumi. Tahun 1956-1950 menjadi anggota BP DPR Karesidenan Bengkulu dan tahun 1956-1962 anggota DPD Kabupaten Bengkulu Utara. Ketika memperjuangkan pembentukan Propinsi Bengkulu, Djalal Suyuthi menjadi anggota delegasi rakyat Bengkulu menghadap Pemerintah Pusat di Jakarta dan akhirnya terbentuklah Propinsi Bengkulu.

            Ketika terbentuk Pemerintah Daerah Propinsi Bengkulu tahun 1969-1970, dia diangkat menjadi anggota Badan Penasehat Pemerintah Daerah Propinsi Bengkulu. Kemudian dalam dua periode menjadi anggota DPRD Propinsi Bengkulu, tahun 1970-1972 sebagai anggota DPRD-GR dan tahun 1977-1982 menjadi anggota DPRD Propinsi Bengkulu.

            Haji Djalal Suyuthi, yang berasal dari Prambanan, Sleman, Yogyakarta, yang sejak usia 20 tahun menetap, bertugas dan berjuang di Bengkulu, dianggap dan menganggap dirinya putra Bengkulu. Oleh sifatnya yang supel dalam bergaul, dengan humor yang halus, dia mudah diterima oleh segala golongan. Itulah sebabnya, ketika dia meninggal pada tanggal 12 Januari 1989, di Malang bukan hanya keluarga dan warga Muhammadiyah yang merasa kehilangan. Tetapi semua rakyat dan masyarakat Bengkulu secaqra keseluruhan. Djalal Suyuthi, meninggal di Malang saat mengemban tugas Muhammadiyah, sebagai peserta Muktamar Tarjih. Dia meninggal dalam usia 68 tahun.***(HAB-IM)

 

Sumber: Suara Muhammadiyah no. 7/69/1989. 


Tags: TokohMuhammadiyahBengkulu , DjalalSuyuthi

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website